Rawai dasar atau bottom long line adalah alat
penangkap ikan yang dipergunakan untuk menangkap ikan- ikan dasar. Berbentuk rangkaian
mata pancing yang dipasang pada satu utas tali yang panjang. Satuan umum yang
digunakan untuk rawal dasar adalah BASKET.
Dalam
satu basket rawai dasar terdiri dan 50 — 100 mata pancing.
Rawai
dasar dirangkai dan komponen-komponen berupa ;
Tali utama (main line),
Branch line (tali cabang),
Mata pancing,
Pemberat,
Jangkar,
Tali pelampung,
Swivel, dan
Pelampung
Alat
Bantu Penangkapan
Rawai dasar yang dioperasikan dilaut yang dalam dan
dengan jumlah mata pancing yang sangat banyak, memerlukan alat bantu penarik
tali atau line hauler
Line hauler berfungsi menarik tali utama. Sehingga
rawai dasar dapat ditarik keatas kapal dengan cepat dan ringan
Pola Pengoperasian
Sarana apung serta perlengkapan lain yang
dipergunakan pada pengoperasian rawai dasar, relative kecil sederhana.
Dilakukan selama 5 — 10 hari dalam satu trip
penangkapan,
Bahkan apabila fishing ground dekat dengan pangkalan
pendaratan ikan, pengoperasian rawai dasar dilakukan balik hari atau sistim
“one day fishing”.
Setting atau penebaran alat dilakukan 2 kali sehari,
disesuaikan dengan pola atau kebiasaan waktu ikan-ikan makan yaitu sore hari
atau pagi hari
Konstruksi Rawai Dasar | |
|
Unit
Penangkapan
Tali Utama
Tali Cabang
Tali Pelampung
Mata Pancing
Pelampung
Pemberat
Jangkar
Daerah dan
Musim Penangkapan
- Perairan
tersebut cukup subur, dalam arti di daerah tersebut secara potensial
banyak terdapat ikan-ikan yang menjadi sasaran tangkap.
- Topografi
dasar peraikan dimana alat akan dioperasikan relatip cukup rata, sehingga
tidak mudah tersangkut.
- Daerah
tersebut merupakan perairan yang bebas dari alur pelayaran.
Teknik Pengoperasian
1.
Persiapan pengoperasian meliputi;
-
penyiapan ikan umpan,
-
penyambungan antar basket
-
pemasangan tali pelampung,
-
pemasangan tali cabang dll.
Umpan yang
akan dipasang pada mata pancing, ditempakkan dalam box atau keranjang dan
ditempatkan diburitan kapal. Tali-tali cabang dipasang pada tali utama dengan
menyimpul atau menggunakan snaper (peniti rawai).
2.
Penebaran (setting)
a.
Penebaran pancing dilakukan dan buritan.
Penempatan komponen-komponen rawai dasar disusun sedemikian rupa, sehingga
memudahkan cara kerja.
b.
Penebaran rawai dasar diawali dengan penurunan
pelampung dan bendera tanda, tali jangkar dan jangkarnya, selanjutnya meng-area
basket-basket tali utama dan tali cabang.
c.
Penebaran pancing harus memperhatikan arah
angin dan arus agar supaya rangkaian-rangkaian rawai dasar jangan sampai masuk
kebawah kapal dan menyangkut pada baling-baling.
d.
Setelah semua basket-basket rawai dasar diturunkan semua,
maka pada ujung akhir tali utama rawai dasar tersebut disambung dengan tali
pelampung lengkap dengan pelampungnya serta disambungkan juga dengan tail jangkar,
lengkap dengan jangkarnya, selanjutnya rangkaian rawal dasar tersebut dibiarkan
tetap berada didasar peraikan selama beberapa jam, kemudian baru diangkat
keatas kapal (hauling).
3. Penarikan (hauling)
§ Penarikan rawai dasar dilakukan dari bagian haulan kapal.
§ Arah olah gerak perahu adalah menyerong kearah tebaran
rawai dasar, dan diupayakan memberikan imbangan kecepatan untuk meringankan
penarikan.
§ Pada waktu melakukan penarikan, tali utama harus digulung
dengan rapi serta disusun dengan terartur pada tempatnya (keranjang box).
§ Diusahakan supaya tali-tali tidak kusut sementara
dilakukan penarikan alat, maka tali-tali cabang harus disusun dengan rapi dan
teratur untuk memudahkan pengoperasian selanjutnya.
§ Ikan yang tertangkap dilepas dengan hati-hati jangan
sampai rusak, selanjutnya dibersihkan dan dicuci dan disimpan dalam palka atau
peti-peti Ikan.
§ Jika jangka waktu penangkapan cukup lama, ikan-ikan hasil
tangkapan harus diawetkan agar tidak busuk
Di perairan Malaysia, penggunaan rawai ini adakah dibenarkan?
ReplyDelete